BAB 5 MANAJEMEN DAN
ORGANISASI
1.
Manajemen
·
Pengertian
dan peranan manajemen:
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni
tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai
pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut pengertian. Dengan demikian
sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab
manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
·
Fungsi
dan Proses Manajemen:
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang
selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat
beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1)
George R. Terry
Fungsi
manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2)
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi
manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.
3)
Henry Fayol
Fungsi
manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan
controlling
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan
teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi
manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan
pengontrolan.
A. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah
kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi
manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus
ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
§
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan
dimasa depan.
§
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai
sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
§
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan
dilaksanakn.
§
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran.
§
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang
harus dilakukan.
§
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
§
What : apa tujuan yang hendak dicapai
§
Why : mengapa hal tersebut
perlu dilakukan.
§
Where : dimana hal tersebut akan
dilakukan.
§
When : kapan hal tersebut akan dilakukan
§
Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
B. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap
pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah
ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan
rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (Leadership).
§
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan
tujuan dapat tercapai.
C. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah
fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan
koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai
dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki
kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai
dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
§
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah
dicapai.
§
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah
dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
§
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi
pembiayaan dan efesiensi kerja.
Proses
Manajemen:
Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:
ü
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
ü
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari
peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
ü
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara
berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
·
Ciri-Ciri
Manajer Profesioanal:
a.
Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
b.
Berpandang jauh kedepan.
c.
Berwawasan luas.
d.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
·
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
a.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
b.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (
Humanity skill)
c.
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut ricky W. Griffin:
a.
Keterampilan manajamen waktu.
b.
Keterampilan membuat keputusan.
2. Organisasi:
·
Definisi
organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
A. Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
B. Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah
suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok
yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.
C. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan tertentu.
D. James D Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu
tujuan bersama.
E. Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
F. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common
objectives).
Fungsi
pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan
perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok
yang telah ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga
mempunyai tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.
Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang
dipercaya dalam melaksanakan tugas.
·
Pentingnya
mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota
organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
·
Bentuk-Bentuk
Organisasi:
ü
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya
mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan,
mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab
langsung pada atasan.
ü
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh
Harrington Emerson.
Merupakan bentuk
organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti
adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
ü
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi
ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis
dan staf.
·
Prinsip-Prinsip
Organisasi:
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of
Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi:
1. Organisasi Harus
Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk
atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai
tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan lain lain.
2. Prinsip Skala
Hirarkhi.
Dalam suatu
organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan
Perintah.
Dalam hal ini,
seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja.
4. Prinsip
Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin
mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu
dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan
tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6. Prinsip Pembagian
Pekerjaan.
Suatu organisasi,
untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar
kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan
yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian
wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7. Prinsip Rentang
Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah
bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi
secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup
banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8. Prinsip
Fungsional.
Bahwa seorang
pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9. Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas
pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara
struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini,
penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana
(tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11. Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi harus
senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di
luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi dalam mencapai tujuannya.
12. Prinsip
Kepemimpinan.
Dalam organisasi
apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
·
Sebab
keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
Keberhasilan atau
kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar