·
Pengertian pengangguran
1)
Definisi dari pengangguran yaitu orang
yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari
pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SD, SMP, SMA, mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum
membutuhkan pekerjaan.
2)
Definisi pengangguran secara
teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada
usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah
atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai
kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
3)
Definisi pengangguran menurut Sadono
Sukirno :
Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
4)
Definisi pengangguran menurut Payman J.
Simanjuntak :
Pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.
5)
Definisi pengangguran berdasarkan
istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja :
Pengangguran
adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang
meskipun dapat dan mampu melakukan kerja.
6)
Definisi pengangguran menurut Menakertrans
:
Pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu
usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan.
7)
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
8)
Pengangguran adalah orang yang tidak
mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan.
·
Pengertian inflasi
1) Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi.
2) Inflasi
adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika
proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-memengaruhi.
3) Inflasi
adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan
dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada
mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku dimana-mana
dan dalam rentang waktu yang cukup lama Dampak Sosial Dari Inflasi Inflasi
dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi
enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian.
4) Inflasi
menurutA.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
(Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan.
5) Inflasi
menurut Ackley yaitu sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang
dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).
6) Inflasi
menurut Boediono yaitu inflasi sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk
naik secara umum dan terus menerus.
7) Inflasi
adalah Peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode
tertentu.
8) Pengertian
umum inflasi adalah proses kenaikan harga barang-barang secara umum yang
berlangsung terus menerus, bukan hanya satu barang dan bukan dalam tempo
sesaat. Kenaikan harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi
Kamerschen menyatakan : “inflation represent a persstent rise in the
average level of prices which is not match by a proportionate increase in the
level of the quality of good and services consumed. Jadi inflasi
menggambarkan kenaikan tingkat harga rata-rata yang tidak diimbangi dengan
kenaikan yang proporsional dari kualitas barang dan jasa yang dikonsumsi
(Sukendar, 2000).
9) Inflasi
adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang
secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi
mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti
semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga.
·
Keterkaitan pengangguran dan inflasi
Dalam
indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif.
Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga
barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan
kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah
nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah
stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan
melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan
purchasing power atau daya beli dari masyaraka. Sedangkan daya beli masyarakat
sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah
jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga adalah
pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara
berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena
sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan
pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi.
Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara
berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah
pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di
negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business
cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan
penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut. Apa itu
pengangguran? Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat
bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam
tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional
dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan
penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan
lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup
para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus
faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah
terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Jika
dibandingkan dengan negara-negara maju, pemanfaatan sumber daya yang dilakukan
oleh negara-negara berkembang relatif lebih rendah daripada yang dilakukan di
negara-negara maju karena buruknya efisiensi dan efektivitas dari penggunaan
sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dua penyebab
utama dari rendahnya pemanfaatan sumber daya manusia adalah karena tingkat
pengangguran penuh dan tingkat pengangguran terselubung yang terlalu tinggi dan
terus melonjak. Pengangguran penuh atau terbuka yakni terdiri dari orang-orang
yang sebenarnya mampu dan ingin bekerja, akan tetapi tidak mendapatkan lapangan
pekerjaan sama sekali.
Masalah
Pengangguran dan Inflasi. Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi.
Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan
antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku
bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia
termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat
inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu
oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM
meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah
karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis
barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya
angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa
bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus
mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat
tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang
diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang
keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan
berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan
perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah
pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari
krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak
hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing
(global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital
inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam
rangka mengendalikan angka pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar